Umi dan abi mengajak Naila untuk diimunisasi di Rumah Sakit Siloam. Sebenarnya ini telat sekali, seharusnya Naila imunisasi DPT ori yang kedua pada Mei kemarin, namun karena sedang mudik di Kediri jadi kelupaan dan belum sempat. Akhirnya minggu ini kami merealisasikannya. Hal ini mengakibatkan imunisasi DPT yang ketiganya pun harus mundur.
Sesampainya di lobby Rumah Sakit, Naila masih baik-baik saja. Sambil menunggu antrian loket, umi dan Naila membeli roti Brasserie. Setelah membeli roti, kami pun menuju ke poli anak. Ketika memasuki poli anak, Naila sudah menangis sejadi jadinya. Mau ditimbang saja, sudah menangis. Umi dan abi mencoba untuk menenangkannya. Kemudian kami bermain di playground sambil memberikan sounding kepada Naila.
Umi: " Naila habis ini disuntik dokter ya. Nggak usah takut. Cuma sakit sedikit kayak digigit semut. Naila anak shalihah dan pintar khan jadi harus berani. Berani seperti lion yang kuat. Roar...roar...roar"
Kamipun segera menuju ke ruang dokter setelah dipanggil oleh suster sesuai antrian. Dan, Naila semakin histeris menangis dengan kerasnya.
Abi: " Gak apa-apa, sayang."
Umi: " Umi dan abi di sini. Sebentar aja ya nak. Biar Naila tambah sehat dan kuat. Naila pintar kok."
Abi dan suster memegangi tangan dan kaki Naila, sedangkan dokter menyuntikkan vaksin. Setelah selesai, umi langsung menggendong Naila dan mengajaknya keluar karena Naila mutah di ruangan dokter. Umi langsung menuju kamar mandi dan membilas bekas mutahan Naila. kemudian abi dan umi mengganti baju Naila. Masyaallah... Ini PR umi abi menenangkan Naila saat ke dokter nih.
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination
Tidak ada komentar:
Posting Komentar