Pertama, mereka mengingatkan peserta untuk dapat membedakan apa itu seks, seksualitas, dan pendidikan seksualitas.
Seks mengacu pada jenis kelamin.
Seksualitas mengacu pada sifat atau ciri.
Pendidikan seksual merupakan langkah atau usaha agar anak berpikir, bersikap, merasakan kasih sayang, mengekspresikan diri dalam pembentukan perhargaan dirinya sendiri kelak.
⚫Latar belakang perlunya pendidikan seksual:
1. Pertumbuhan anak-anak yang semakin cepat dari generasi orang tuanya
2. Banyaknya anak-anak mengakses media porno
1. Untuk persiapan aqil baligh hingga pra nikah
2. Penyimpangan perilaku seks
⚫Pihak yang berperan dalam pendidikan seksual:
1. Orang tua
2. Lembaga Pendidikan
3. Masyarakat
1. 0-2 tahun, fase oral.
2. 2-4 tahun, fase anal.
3. 4-7 tahun, fase phalic.
4. 8-12 tahun, fase genital.
1. Usia 1-5 tahun, mengenalkan anggota tubuh secara detail
2. Usia 5-10 tahun, menjawab pertanyaan dengan benar
3. Usia 10-12 tahun, mengenalkan haid, mimpi basah, perubahan fisik
4. Usia TK-SD
- jalin komunikasi secara terbuka
- pengarahan persepsi seks yang benar dan dengan bahasa yang mudah dimengerti
- menjelaskan secara ilmiah proses kelahiran dan persalinan secara sederhana
- mempersiapkan masa pubertas
5. Usia SMP
- menjelaskan organ seks secara detail
- menerangkan kondisi patologis (penyakit) sistem organ seksual
- memberikan pemahaman tanggung jawab moral dalam pergaulan
6. Usia SMA
- menjelaskan bahaya penyakit menular seks
- menjelaskan hubungan pria dan wanita
-penguatan iman dan akhlak
⚫ Deteksi dini orientasi seksual pada anak:
Daftar pustaka
#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar