Selasa, 18 Februari 2020

Ulat 5

Apa Kelas Favoritmu?

Tugas kali adalah menuliskan apa kelas favorit saya dan mengapa saya menyukainya.
Saya sendiri sekarang masih berada di kelas menejemen emosi Self Healing C. Rasanya saya masih betah dan belum mempunyai niatan untuk pindah kelas. Di kelas ini saya banyak belajar tentang pengendalian emosi dari para teman-teman yang sudah expert di bidang ini. Teman-teman di sini adalah para psikolog yang memang secara akademis mendalami ilmu mental atau jiwa. Ada juga teman-teman dari kalangan awam yang memperoleh ilmu mental dari pengalaman hidup yang dilaluinya. Saya rasa mempelajari ilmu dalam seminggu saja tidak akan cukup. hehehe.๐Ÿ˜†

Kemudian kita disuruh mencari 5 teman untuk menanyakan apa kelas yang disukainya dan mengapa mereka menyukainya.
Alhamdulillah teman-teman HIMA Buncek-1 Kediri Raya melalukan survei gdrive anggota tentang apa dan mengapa kelas yang disukainya. Walaupun masih belum semua anggota mengisi, hasil sementara menunjukkan bahwa kebanyakan anggota banyak yang memilih dan menyukai kelas menejemen waktu. Dari total keseluruhan anggota yang berjumlah 36, sekitar  24 orang telah berpartisipasi mengisi survei. Hasilnya menunjukkan 13 orang memilih menejemen waktu, 7 orang memilih menejemen emosi, 1 orang memilih portofolio anak, 1 orang memilih teman main anak, 1 orang memilih literasi, dan 1 orang memilih cooking.
Kebanyakan dari mereka memilih kelas yang disukainya kini adalah sesuai dengan mind mapnya dan ingin menjadi ibu yang bahagia.
Berikut adalah chart hasil kesukaan anggota.


#janganlupabahagia
#jurnalminggu5
#materi5
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Selasa, 11 Februari 2020

Ulat 4

Makanan Besarku

Sudah seminggu saya bergabung dengan keluarga manajemen emosi Self Healing C, dan banyak ilmu yang saya dapatkan.

1. Tuntas Inner Child dan Pengasuhan yang Lebih Baik by Shinta Rini
Seorang ibu hendaknya menuntaskan inner child-nya agar bisa menikmati perannya saat mengasuh anak-anak. Jika ibu tuntas dengan inner child-nya, maka ia bisa menjadi ibu bahagia. Ibu yang bahagia dapat merespon positif kebutuhananak dengan kehangatan, kasih sayang, selalu ada untuk anak, sabar, pantang menyerah, optimis, belajar dari kesalahan. Dampak dari respon positif ibu maka anak akan merasa berharga. Anak bahagia, percaya diri, berani, dekat dengan ibu, percaya dengan ibu, penurut. Jadilah, ia anak yang bahagia dan fitrahnya dapat tumbuh optimal.
https://drive.google.com/file/d/1-QCHEx0TMmUIOCTIWgpHXcooUDbhUpZ_/view?usp=drivesdk

2. Self Healing dengan Sadar Nafas by Afa Fachecha

Mengenali, memahami, menyadari, dan menerima semua sensasi yang ada adalah sebuah langkah awal penyembuhan diri (self healing).

Jika emosi sedang melanda seseorang, ia sebaiknya melakukan sadar nafas dan mengamatinya. Ia rasakan di bagian dadanya apakah emosi marah, bahagia, sedih, malu, kecewa, tenang, dan lain sebagainya yang sedang dirasakan.

Dengan mengamati secara mendetail bagaimana sensasi emosi seseorang, maka akan membantu emosi tersebut untuk lepas darinya. Semakin jeli pengamatan, maka akan semakin surut intensitas emosinya. Ketika intensitas emosi menurun, seseorang dapat melihat semua permasalahan menjadi lebih jelas, obyektif, dan netral. Ketika kondisi seseorang tenang, maka solusipun akan datang.

Selain mengamati emosi, seseorang juga dapat mengenali melalui sensasi rasa pada tubuh. Bagaimana degup jantung, denyut nadi, aliran darah ketika emosi-emosi itu hadir pada dirinya. Kita dapat memulai dari kepala, turun ke bahu, lengan tangan, leher, dada dan seterusnya hingga ujung jari. Kegiatan ini bisa disebut body scanning Ketika seseorang melakukan body scanning, kemudian merasakan ketidaknyamanan, maka sebaiknya ia berhenti dan mengamati sensasinya. Seseorang bisa mengusap bagian yang sakit dan meminta maaf pada bagian tubuh tersebut.
https://docs.google.com/document/d/1w6qz-YeVkTrX2J-__rR94u4-qNZNkJet_90zzlUTTSI/edit?usp=drivesdk

#janganlupabahagia
#jurnalminggu4
#materi4
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Selasa, 04 Februari 2020

Ulat 3


Hai bunda-bunda cekatan di seluruh tanah air dan luar negeri yang berbahagia, Alhamdulillah kita semua sudah sampai di tugas minggu ketiga tahap ulat-ulat๐Ÿ›.

Nah tugas yang harus kita kerjakan adalah menemukan siapa saja keluarga kita yang makanan utamanya hampir mirip dengan kita. Saya memilih untuk masuk di keluarga manajemen emosi karena saya ingin belajar bagaimana mengontrol emosi. Saya sering kali marah meledak-ledak di depan suami dan anak yang membuat saya sangat menyesal pada akhirnya. Well hari itu hari Sabtu 1 Februari 2020, saya sedang keluar dengan suami dan anak saya di mall. Saya meluncur saja ke FB Buncek untuk mencari link masuk keluarga manajemen emosi karena di WAG Hima Kediri Raya para anggota sudah ramai membicarakannya. Masuklah saya ke grup manajeman emosi yang diketuai oleh Mbak Aisyah Fitriana. Nama yang sudah tidak asing bagi saya, karena dulu saya sempat sekelas di matrikulasi Jatsela, selain itu ia adalah penggiat Montessori yang tentunya followernya adalah ibu-ibu yang peduli dengan aktivitas bermain anak.

Nah, setelah kita masuk keluarga pilihan kita, kemudian kita diminta untuk berkumpul, mengobrol bareng, makan bareng, stop ngemil makanan-makanan penggoda. Wow, hari itu hari Minggu yang notabene adalah masih family time, sehingga saya jarang buka grup WA ataupun telegram. And you know? dari telegram keluarga emosi ternyata sudah muncul ratusan chat. Mau tidak mau, saya harus intip-intip sedikit demi sedikit supaya tidak ketinggalan info penting. Pengumuman pertama adalah pengisian formulir perkenalan dan pendataan bagi masing-masing anggota yang isinya meliputi: 1. Nama, 2. NIM, 3. Asal regional, 4.No. Hp, 5. Link FB, 6.Link Blog, 7. Link Instagram, 8. Fokus Ilmu Manajemen Emosi a)self healing, b)manajemen konflik, c)manajemen marah, d)innerchild, e)other, 9. Foto ini makananku, 10. Makanan yang ingin dibagikan, 11. kritik & saran. Sempat terkendala dengan beberapa link media sosial , terlebih instagram karena terbiasa menggunakan aplikasi setiap mengoperasikannya. Saya coba membuka instagram dengan website untuk mendapatkan link instagram saya, namun malah membuat akun baru. Saya mencoba menghapus akun barunya, ternyata muter- muter saja di help-nya Instagram dan saya belum bisa menghapusnya. Akhirnya ada salah seorang anggota keluarga manajeman emosi yang memberikan format penulisan link instagram, tinggal tambah nama kita deh, jadi sudah. Nah, saat akan mengisi topik Makanan yang ingin dibagikan ini juga sempat maju mundur mau diisi atau tidak ya, karena saya bener-bener masih miskin ilmu tentang manajemen emosi. Alasan saya masuk manajemen emosi adalah saya ingin mendapatkan ilmu-ilmu dari bunda-bunda semua yang sudah expert.

Setelah itu, kita bisa menuliskan pengalaman bertemu keluarga jurnal mingguan kita. Setelah beberapa anggota masuk di manajemen emosi (karena ada juga beberapa orang yang keluar ganti keluarga), Ibu Kepala Keluarga juga mengajak diskusi tentang jadwal mingguan kita yang hasilnya seperti ini:

Senin-Selasa : materi Inside Out Family yang diwakili masing-masing kelompok jam 20.00-22.00 WIB
Rabu-Kamis : materi & tugas buncek
Jumat : diskusi bebas
Sabtu-Minggu : family time

Selain itu rumah akan dikunci pada jam 22.00 WIB dan dibuka kembali pada jam 07.00 WIB. Alhamdulillah, dengan begini bisa tidur tenang di malam hari.

Ibu Kepala Keluarga juga menentukan beberapa teman yang siap membantunya menjalankan amanah keluarga manajemen emosi dengan mengajukan penawaran kepada masing-masing anggota. Berikut 7 Anggota Tim Inti Keluarga Manajemen Emosi:
1.                  Ketua= Aisyah Fitriana
2.                  Wakil Ketua= Nurina
3.                  Notulen: Feli Mulyani
4.                  Desain Grafis: Rusna Meswari
5.                  Administrasi: Laila Maknunah
6.                  Umi
7.                  Erie

Ibu Kepala Keluarga mengajak diskusi mengenai nama keluarga kita. Dari tiga pilihan nama, akhirnya terpilih nama Inside Out Family. Visinya adalah bisa mengelola segala emosi dengan cara yang nyaman dan aman.



Pada tanggal 3 Februari 2020, akhirnya selesailah pembagian kelompok sesuai fokus ilmu yang ingin dipelajari sesuai form yang sudah diisi. Sementara para anggota sibuk mencari kelompoknya masing-masing , di grup besar kita juga memilih satu perwakilan keluarga kita yang siap untuk Live di FB grup kita. Ada empat kandidat yang diusulkan, yakni: mbak Lulu, mbak Rusna, mbak Shinta, dan mbak Farda. Hasil voting menunjukan mbak Farda lah yang menempati pemilih terbanyak, sehingga dialah yang akan mewakili Inside Out Family.

Dari beberapa grup kecil yang terbentuk berikut adalah masing-masing ketua yang menghandle para anggota di dalamnya.
1.                  Manajemen Marah A = Siti
2.                  Manajemen Marah B = Erni
3.                  Manajemen Marah C = Nisa
4.                  Manajemen Marah D = Atik
5.                  Self Healing A = Fanny
6.                  Self Healing B = Agnita
7.                  Self Healing C = Radhia
8.                  Inner Child = Indah
9.                  Manajemen Konflik = Garnis
10.              Lainnya = Ria

Saya sudah masuk grup kecil Self Healing C. Entah bagaimana saya masuk, it seemed that somebody had invited me to join the group. Hehehe. Alhamdulillah, sudah ada yang masukin saya. Kemarin memang saya sedang keluar mencari surat rekam medis anak saya yang sakit bulan Desember kemarin sebagai persyaratan klaim dari kantor suami saya. Dan beberapa hari ini saya migrain, entah karena kecapekan, mikir sekolah si bungsu mau di mana atau gara-gara makan semangka. Masyaallah. Makanya saya mau lihat grup telegram atau WAG yang chatnya ratusan agak nggliyeng.

Okey, comeback to the Self Healing C. Saat saya baru masuk grup ini, grup sudah ramai perihal banyaknya anggota yang keangkut. Seharusnya setiap grup menampung maksimal 35 anggota, namun di Self Healing C are more than 40 people. Bu ketua menyarankan anggota yang tidak masuk dalam list pembagian grup Self Healing C agar keluar dan kembali ke grup yang sudah ditentukan. Namun, ada juga beberapa anggota yang salah kamar sudah merasa nyaman dan betah-betah saja di grup Self Healing C ini. Ya, sudahlah apa boleh buat. Kami terima tantangan grup overload ini. Akhirnya kami segera berpindah menyelesaikan tugas berikutnya yakni menentukan siapa perwakilan Go Live Self Healing C yang akan maju di grup besar. Ada beberapa kandidat yang diusulkan yakni Afa Fachecha, Tias Septu Julian, Uswah, Ratna Yoen, Ismi Rahayu. Dan yang terpilih menjadi perwakilan adalah mbak Uswah.

Selain itu, hari ini juga ada penggantian jadwal mingguan karena ada beberapa anggota yang merasa materi keluarga manajemen emosi pada hari Senin-Selasa sangatlah hectic, yang bisa dikhawatirkan dapat mengganggu deadline tugas buncek. Jadwal mingguan berubah menjadi seperti berikut:
Jumat-Senin : diskusi materi
Selasa : diskusi atau finishing tugas jurnal buncek
Rabu-Kamis : materi & tugas buncek
Sabtu-Minggu : family time

Nah, ini adalah ilustrasi keluarga manajemen emosi kami yg dibuat oleh wakil Kepala Keluarga, yakni mbak Nurina.


Bismillah mudahkan hamba-Mu ini mengerjakan tugas Buncek kali ini dan bertahan hingga akhir. Amin
Fighting!!!

#janganlupabahagia
#jurnalminggu3
#materi3
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Ulat 5

Apa Kelas Favoritmu? Tugas kali adalah menuliskan apa kelas favorit saya dan mengapa saya menyukainya. Saya sendiri sekarang masih berada...