Apa Kelas Favoritmu?
Tugas kali adalah menuliskan apa kelas favorit saya dan mengapa saya menyukainya.
Saya sendiri sekarang masih berada di kelas menejemen emosi Self Healing C. Rasanya saya masih betah dan belum mempunyai niatan untuk pindah kelas. Di kelas ini saya banyak belajar tentang pengendalian emosi dari para teman-teman yang sudah expert di bidang ini. Teman-teman di sini adalah para psikolog yang memang secara akademis mendalami ilmu mental atau jiwa. Ada juga teman-teman dari kalangan awam yang memperoleh ilmu mental dari pengalaman hidup yang dilaluinya. Saya rasa mempelajari ilmu dalam seminggu saja tidak akan cukup. hehehe.๐
Kemudian kita disuruh mencari 5 teman untuk menanyakan apa kelas yang disukainya dan mengapa mereka menyukainya.
Alhamdulillah teman-teman HIMA Buncek-1 Kediri Raya melalukan survei gdrive anggota tentang apa dan mengapa kelas yang disukainya. Walaupun masih belum semua anggota mengisi, hasil sementara menunjukkan bahwa kebanyakan anggota banyak yang memilih dan menyukai kelas menejemen waktu. Dari total keseluruhan anggota yang berjumlah 36, sekitar 24 orang telah berpartisipasi mengisi survei. Hasilnya menunjukkan 13 orang memilih menejemen waktu, 7 orang memilih menejemen emosi, 1 orang memilih portofolio anak, 1 orang memilih teman main anak, 1 orang memilih literasi, dan 1 orang memilih cooking.
Kebanyakan dari mereka memilih kelas yang disukainya kini adalah sesuai dengan mind mapnya dan ingin menjadi ibu yang bahagia.
Berikut adalah chart hasil kesukaan anggota.
#janganlupabahagia
#jurnalminggu5
#materi5
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional
Selasa, 18 Februari 2020
Selasa, 11 Februari 2020
Ulat 4
Makanan Besarku
Sudah seminggu saya bergabung dengan keluarga manajemen emosi Self Healing C, dan banyak ilmu yang saya dapatkan.
1. Tuntas Inner Child dan Pengasuhan yang Lebih Baik by Shinta Rini
Seorang ibu hendaknya menuntaskan inner child-nya agar bisa menikmati perannya saat mengasuh anak-anak. Jika ibu tuntas dengan inner child-nya, maka ia bisa menjadi ibu bahagia. Ibu yang bahagia dapat merespon positif kebutuhananak dengan kehangatan, kasih sayang, selalu ada untuk anak, sabar, pantang menyerah, optimis, belajar dari kesalahan. Dampak dari respon positif ibu maka anak akan merasa berharga. Anak bahagia, percaya diri, berani, dekat dengan ibu, percaya dengan ibu, penurut. Jadilah, ia anak yang bahagia dan fitrahnya dapat tumbuh optimal.
https://drive.google.com/file/d/1-QCHEx0TMmUIOCTIWgpHXcooUDbhUpZ_/view?usp=drivesdk
2. Self Healing dengan Sadar Nafas by Afa Fachecha
Mengenali, memahami, menyadari, dan menerima semua sensasi yang ada adalah sebuah langkah awal penyembuhan diri (self healing).
Jika emosi sedang melanda seseorang, ia sebaiknya melakukan sadar nafas dan mengamatinya. Ia rasakan di bagian dadanya apakah emosi marah, bahagia, sedih, malu, kecewa, tenang, dan lain sebagainya yang sedang dirasakan.
Dengan mengamati secara mendetail bagaimana sensasi emosi seseorang, maka akan membantu emosi tersebut untuk lepas darinya. Semakin jeli pengamatan, maka akan semakin surut intensitas emosinya. Ketika intensitas emosi menurun, seseorang dapat melihat semua permasalahan menjadi lebih jelas, obyektif, dan netral. Ketika kondisi seseorang tenang, maka solusipun akan datang.
Selain mengamati emosi, seseorang juga dapat mengenali melalui sensasi rasa pada tubuh. Bagaimana degup jantung, denyut nadi, aliran darah ketika emosi-emosi itu hadir pada dirinya. Kita dapat memulai dari kepala, turun ke bahu, lengan tangan, leher, dada dan seterusnya hingga ujung jari. Kegiatan ini bisa disebut body scanning Ketika seseorang melakukan body scanning, kemudian merasakan ketidaknyamanan, maka sebaiknya ia berhenti dan mengamati sensasinya. Seseorang bisa mengusap bagian yang sakit dan meminta maaf pada bagian tubuh tersebut.
https://docs.google.com/document/d/1w6qz-YeVkTrX2J-__rR94u4-qNZNkJet_90zzlUTTSI/edit?usp=drivesdk
#janganlupabahagia
#jurnalminggu4
#materi4
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional
Sudah seminggu saya bergabung dengan keluarga manajemen emosi Self Healing C, dan banyak ilmu yang saya dapatkan.
1. Tuntas Inner Child dan Pengasuhan yang Lebih Baik by Shinta Rini
Seorang ibu hendaknya menuntaskan inner child-nya agar bisa menikmati perannya saat mengasuh anak-anak. Jika ibu tuntas dengan inner child-nya, maka ia bisa menjadi ibu bahagia. Ibu yang bahagia dapat merespon positif kebutuhananak dengan kehangatan, kasih sayang, selalu ada untuk anak, sabar, pantang menyerah, optimis, belajar dari kesalahan. Dampak dari respon positif ibu maka anak akan merasa berharga. Anak bahagia, percaya diri, berani, dekat dengan ibu, percaya dengan ibu, penurut. Jadilah, ia anak yang bahagia dan fitrahnya dapat tumbuh optimal.
https://drive.google.com/file/d/1-QCHEx0TMmUIOCTIWgpHXcooUDbhUpZ_/view?usp=drivesdk
2. Self Healing dengan Sadar Nafas by Afa Fachecha
Mengenali, memahami, menyadari, dan menerima semua sensasi yang ada adalah sebuah langkah awal penyembuhan diri (self healing).
Jika emosi sedang melanda seseorang, ia sebaiknya melakukan sadar nafas dan mengamatinya. Ia rasakan di bagian dadanya apakah emosi marah, bahagia, sedih, malu, kecewa, tenang, dan lain sebagainya yang sedang dirasakan.
Dengan mengamati secara mendetail bagaimana sensasi emosi seseorang, maka akan membantu emosi tersebut untuk lepas darinya. Semakin jeli pengamatan, maka akan semakin surut intensitas emosinya. Ketika intensitas emosi menurun, seseorang dapat melihat semua permasalahan menjadi lebih jelas, obyektif, dan netral. Ketika kondisi seseorang tenang, maka solusipun akan datang.
Selain mengamati emosi, seseorang juga dapat mengenali melalui sensasi rasa pada tubuh. Bagaimana degup jantung, denyut nadi, aliran darah ketika emosi-emosi itu hadir pada dirinya. Kita dapat memulai dari kepala, turun ke bahu, lengan tangan, leher, dada dan seterusnya hingga ujung jari. Kegiatan ini bisa disebut body scanning Ketika seseorang melakukan body scanning, kemudian merasakan ketidaknyamanan, maka sebaiknya ia berhenti dan mengamati sensasinya. Seseorang bisa mengusap bagian yang sakit dan meminta maaf pada bagian tubuh tersebut.
https://docs.google.com/document/d/1w6qz-YeVkTrX2J-__rR94u4-qNZNkJet_90zzlUTTSI/edit?usp=drivesdk
#janganlupabahagia
#jurnalminggu4
#materi4
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional
Selasa, 04 Februari 2020
Ulat 3
Hai
bunda-bunda cekatan di seluruh tanah air dan luar negeri yang berbahagia, Alhamdulillah
kita semua sudah sampai di tugas minggu ketiga tahap ulat-ulat๐.
Nah tugas
yang harus kita kerjakan adalah menemukan siapa saja keluarga kita yang makanan
utamanya hampir mirip dengan kita. Saya memilih untuk masuk di keluarga
manajemen emosi karena saya ingin belajar bagaimana mengontrol emosi. Saya
sering kali marah meledak-ledak di depan suami dan anak yang membuat saya
sangat menyesal pada akhirnya. Well hari itu hari Sabtu 1 Februari 2020, saya sedang keluar dengan suami dan anak saya di mall. Saya meluncur saja ke FB Buncek untuk
mencari link masuk keluarga manajemen emosi karena di WAG Hima Kediri Raya para
anggota sudah ramai membicarakannya. Masuklah saya ke grup manajeman emosi yang
diketuai oleh Mbak Aisyah Fitriana. Nama yang sudah tidak asing bagi saya,
karena dulu saya sempat sekelas di matrikulasi Jatsela, selain itu ia adalah
penggiat Montessori yang tentunya followernya adalah ibu-ibu yang peduli
dengan aktivitas bermain anak.
Nah, setelah
kita masuk keluarga pilihan kita, kemudian kita diminta untuk berkumpul,
mengobrol bareng, makan bareng, stop ngemil makanan-makanan penggoda. Wow, hari
itu hari Minggu yang notabene adalah masih family time, sehingga saya jarang buka
grup WA ataupun telegram. And you know? dari telegram keluarga emosi ternyata
sudah muncul ratusan chat. Mau tidak mau, saya harus intip-intip sedikit demi
sedikit supaya tidak ketinggalan info penting. Pengumuman pertama adalah
pengisian formulir perkenalan dan pendataan bagi masing-masing anggota yang isinya
meliputi: 1. Nama, 2. NIM, 3. Asal regional, 4.No. Hp, 5. Link FB, 6.Link Blog,
7. Link Instagram, 8. Fokus Ilmu Manajemen Emosi a)self healing, b)manajemen
konflik, c)manajemen marah, d)innerchild, e)other, 9. Foto ini makananku, 10. Makanan
yang ingin dibagikan, 11. kritik & saran. Sempat terkendala dengan beberapa
link media sosial , terlebih instagram karena terbiasa menggunakan aplikasi
setiap mengoperasikannya. Saya coba membuka instagram dengan website untuk mendapatkan link instagram saya, namun malah membuat
akun baru. Saya mencoba menghapus akun barunya, ternyata muter- muter saja di help-nya
Instagram dan saya belum bisa menghapusnya. Akhirnya ada salah seorang anggota keluarga manajeman emosi yang
memberikan format penulisan link instagram, tinggal tambah nama kita deh, jadi
sudah. Nah, saat akan mengisi topik Makanan yang ingin dibagikan ini juga sempat
maju mundur mau diisi atau tidak ya, karena saya bener-bener masih miskin ilmu
tentang manajemen emosi. Alasan saya masuk manajemen emosi adalah saya ingin
mendapatkan ilmu-ilmu dari bunda-bunda semua yang sudah expert.
Setelah itu,
kita bisa menuliskan pengalaman bertemu keluarga jurnal mingguan kita. Setelah beberapa
anggota masuk di manajemen emosi (karena ada juga beberapa orang yang keluar
ganti keluarga), Ibu Kepala Keluarga juga mengajak diskusi tentang jadwal
mingguan kita yang hasilnya seperti ini:
Senin-Selasa
: materi Inside Out Family yang diwakili masing-masing kelompok jam 20.00-22.00
WIB
Rabu-Kamis :
materi & tugas buncek
Jumat :
diskusi bebas
Sabtu-Minggu
: family time
Selain itu
rumah akan dikunci pada jam 22.00 WIB dan dibuka kembali pada jam 07.00 WIB.
Alhamdulillah, dengan begini bisa tidur tenang di malam hari.
Ibu Kepala
Keluarga juga menentukan beberapa teman yang siap membantunya menjalankan
amanah keluarga manajemen emosi dengan mengajukan penawaran kepada
masing-masing anggota. Berikut 7 Anggota Tim Inti Keluarga Manajemen Emosi:
1.
Ketua= Aisyah Fitriana
2.
Wakil Ketua= Nurina
3.
Notulen: Feli Mulyani
4.
Desain Grafis: Rusna Meswari
5.
Administrasi: Laila Maknunah
6.
Umi
7.
Erie
Pada tanggal
3 Februari 2020, akhirnya selesailah pembagian kelompok sesuai fokus ilmu yang
ingin dipelajari sesuai form yang sudah diisi. Sementara para anggota sibuk mencari
kelompoknya masing-masing , di grup besar kita juga memilih satu perwakilan
keluarga kita yang siap untuk Live di FB grup kita. Ada empat kandidat yang diusulkan, yakni: mbak Lulu, mbak Rusna, mbak Shinta, dan mbak Farda. Hasil voting
menunjukan mbak Farda lah yang menempati pemilih terbanyak, sehingga dialah yang akan mewakili Inside Out Family.
Dari beberapa
grup kecil yang terbentuk berikut adalah masing-masing ketua yang menghandle para anggota di dalamnya.
1.
Manajemen Marah A = Siti
2.
Manajemen Marah B = Erni
3.
Manajemen Marah C = Nisa
4.
Manajemen Marah D = Atik
5.
Self Healing A = Fanny
6.
Self Healing B = Agnita
7.
Self Healing C = Radhia
8.
Inner Child = Indah
9.
Manajemen Konflik = Garnis
10.
Lainnya = Ria
Saya sudah
masuk grup kecil Self Healing C. Entah bagaimana saya masuk, it seemed that somebody
had invited me to join the group. Hehehe. Alhamdulillah, sudah ada yang masukin
saya. Kemarin memang saya sedang keluar mencari surat rekam medis anak saya
yang sakit bulan Desember kemarin sebagai persyaratan klaim dari kantor suami saya. Dan
beberapa hari ini saya migrain, entah karena kecapekan, mikir sekolah si bungsu
mau di mana atau gara-gara makan semangka. Masyaallah. Makanya saya mau lihat grup telegram
atau WAG yang chatnya ratusan agak nggliyeng.
Okey,
comeback to the Self Healing C. Saat saya baru masuk grup ini, grup sudah ramai
perihal banyaknya anggota yang keangkut. Seharusnya setiap grup menampung
maksimal 35 anggota, namun di Self Healing C are more than 40 people. Bu ketua
menyarankan anggota yang tidak masuk dalam list pembagian grup Self Healing C
agar keluar dan kembali ke grup yang sudah ditentukan. Namun, ada juga beberapa
anggota yang salah kamar sudah merasa nyaman dan betah-betah saja di grup Self
Healing C ini. Ya, sudahlah apa boleh buat. Kami terima tantangan grup overload ini. Akhirnya kami segera berpindah menyelesaikan tugas berikutnya yakni menentukan siapa perwakilan Go Live Self Healing C yang akan maju di
grup besar. Ada beberapa kandidat yang diusulkan yakni Afa Fachecha, Tias Septu
Julian, Uswah, Ratna Yoen, Ismi Rahayu. Dan yang terpilih menjadi perwakilan
adalah mbak Uswah.
Selain itu,
hari ini juga ada penggantian jadwal mingguan karena ada beberapa anggota yang
merasa materi keluarga manajemen emosi pada hari Senin-Selasa sangatlah hectic,
yang bisa dikhawatirkan dapat mengganggu deadline tugas buncek. Jadwal mingguan
berubah menjadi seperti berikut:
Jumat-Senin
: diskusi materi
Selasa :
diskusi atau finishing tugas jurnal buncek
Rabu-Kamis :
materi & tugas buncek
Sabtu-Minggu
: family time
Nah, ini adalah ilustrasi keluarga manajemen emosi kami yg dibuat oleh wakil Kepala Keluarga, yakni mbak Nurina.
Nah, ini adalah ilustrasi keluarga manajemen emosi kami yg dibuat oleh wakil Kepala Keluarga, yakni mbak Nurina.
Bismillah mudahkan hamba-Mu ini mengerjakan tugas Buncek kali ini dan bertahan hingga akhir. Amin
Fighting!!!
Fighting!!!
#janganlupabahagia
#jurnalminggu3
#materi3
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional
Langganan:
Postingan (Atom)
Ulat 5
Apa Kelas Favoritmu? Tugas kali adalah menuliskan apa kelas favorit saya dan mengapa saya menyukainya. Saya sendiri sekarang masih berada...
-
Hari ini pagi-pagi Naila bangun tidur dengan keadaan sedikit panas badannya, kalau orang Jawa bilang 'semlenget'. Namun lebih domina...
-
Pagi itu, umi mengajak Naila untuk mencuci baju. Ketika umi mulai memasukkan pakaian di mesin cuci, Naila bermain di jemuran. Ia mengambil h...